“Semoga pepohonan yang ada ini bisa memberikan sumber air, sekaligus menyerap air agar masyarakat terlindungi dari banjir dan kekeringan,”tutur Meiske.
Menurutnya, area Kaki Dian ini pengelolaannya dari PUD (Perusahaan Umum Daerah) Klabat dengan luas 8 Hektare.
“Yang dikelola itu sebesar 3,6 hektar dan khusus Taman Kehati itu kurang lebih 1 Hektare,” ucapnya.
Lanjutnya, area yang awalnya disebut konservasi ini kemudian berubah menjadi area keanekaragaman hayati karena sudah melewati penelitian, seperti menghitung indeks keanekaragaman hayati.
“Jadi, akan dihitung jumlah pohon yang ada, baru akan dibagi per keluarga atau jenis pohon. Untuk penelitiannya telah bekerjasama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional),” tutur Meiske.
Bahkan yang dihitung itu, kata Meiske, yang masuk indeks jenis pohon yang dilingkar diameternya dan berukuran setinggi 1,37 cm.
“Padahal sebelumnya area ini indeksnya tidak berkembang dikarenakan pepohonannya masih sama dan besarannya belum terlalu terlihat, tapi sekarang area ini kami sebut Taman Kehati,”jelasnya.