Keterangan Polda Sulut Soal Peristiwa Penembakan Warga di Tambang Ilegal Ratatotok

“Dengan membawa senjata tajam jenis Samurai dan parang yang bertepatan ada anggota kepolisian berjaga di area penambangan tersebut,” tutur Dachi.

Malam itu terjadi keributan sehingga anggota Polri yang berjaga di area tersebut berusaha menenangkan masyarakat.

“Namun karena tidak diindahkan sehingga mereka mengeluarkan tembakan peringatan beberapa kali karena massa sudah tidak bisa dibendung,” jelasnya.

Sehingga terjadilah penembakan yang saat ini masih didalami oleh Bidang Propam Polda Sulut.

“Anggota yang berjaga di area pertambangan sudah kita tarik dan diperiksa,” ucapnya.

Lanjut dia, setelah kejadian tersebut massa mengamuk dan membakar di lokasi kejadian.

“Jika anggota kami melakukan pelanggaran dan tidak sesuai prosedur akan dikenakan hukuman yang seberat-beratnya,” tegas Wakapolda Sulut.

Dia juga mengatakan, sesuai dengan perintah Kapolri, tidak ada lagi pertambangan ilegal di wilayah Provinsi Sulawesi Utara.

“Kami juga akan menahan oknum warga negara asing yang melakukan pertambangan ilegal di wilayah tersebut,”tambahnya.