Sayangnya, saya gagal saat wawancara, dan menjadi motivasi bagi saya untuk melamar lagi. Tahun 2018, dengan persiapan yang lebih matang, saya melamar lagi beasiswa AAS dan Beasiswa New Zealand.
Namun, saya masih belum lolos pada tahap wawancara untuk AAS dan tahap tes psikologi untuk beasiswa New Zealand. Berita dibukanya Beasiswa Indonesia Timur (BIT) oleh LPDP menjadi penyemangat bagi saya untuk tetap mencoba mendaftar beasiswa.
Pada Bulan November tahun yang sama, saya mendaftar beasiswa LPDP BIT dengan harapan ini menjadi perjuangan terakhir saya mengejar beasiswa.
Kekurangan dan kesalahan yang menurut saya masih dilakukan saat mendaftar beasiswa sebelumnya menjadi pembelajaran terpenting agar saya tidak melakukan kesalahan yang sama.
Spesifiknya, persiapan mendaftar beasiswa LPDP BIT kali ini lebih matang seperti dokumen-dokumen administrasi, essay yang telah dikoreksi berulang – ulang kali, dan dokumen – dokumen kantor lainnya yang telah dipersiapkan jauh – jauh hari.
Tahap demi tahap saya lewati diawali dengan tes administrasi, tes TPA dan writing, verifikasi dokumen asli, Leaderless Group Discussion, tes wawancara, dan akhirnya pengumuman kelulusan disampaikan awal bulan Maret 2019.