“Harga pupuk di daerah kami masih mahal sedangkan hasil yang kami peroleh tidak sebanding dengan pengeluaran biaya mengolah pertanian dan biaya hidup,”tutur Fadil.
Dia menambahkan, dirinya menggunakan biaya pribadi dan harus tinggal di sebuah rumah kost untuk mengikuti tes masuk TNI di Manado.
“Saya ingin menjadi seorang prajurit TNI khususnya di bidang pertanian,” ucap Fadil.
Sementara itu, Dandim 1309/Manado Kolonel Inf Himawan Teddy Laksono SIKom MTr (Han) memaparkan, perekrutan bintara keahlian pertanian itu setelah mencermati kebijakan pemerintah tentang kebutuhan SDM di sektor pertanian serta untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Hal itu sekaligus guna mengantisipasi lingkungan strategis yang semakin dinamis.
“Kebutuhan pangan tersebut, termasuk energi, air, sangat dibutuhkan suatu negara supaya kita berdaulat terhadap pangan, energi dan air,” tuturnya.
Himawan Teddy Laksono mengatakan, apa yang dilakukan TNI juga selaras dengan Kementrian Pertanian (Kementan) dalam mewujudkan kedaulatan pangan, menuju ketahanan nasional.