Dia juga mengatakan, memang beberapa tahun terakhir hingga akhir 2023, ada Dana Alokasi Khusus dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Namun dana ini adalah dana non fisik untuk pemeliharaan koleksi, sosialisasi, dan SDM bukan dana untuk fisik seperti gedung atau bangunan lainnya,” jelas Lukas.
Sehingga sifatnya sebagai pendamping saja, tetapi dari Kementerian berharap ada dana dari Pemda.
“Kenapa museum ini banyak yang rusak karena sudah berumur 50 tahun, Gubernur dan Wagub sudah berupaya membuat museum yang baru,” tuturnya.
Namun, kata Lukas, anggarannya belum turun dikarenakan untuk pemeliharaan ini, termasuk jaringan listrik dan air membutuhkan anggaran yang besar sehingga belum terealisasi.
“Kami juga sudah mengundang Dirjen Kebudayaan untuk meninjau dan disarankan museum ini dipindahkan ke bangunan baru,” bebernya.
Pihaknya juga telah meyakinkan pimpinan bahwa di museum sudah banyak perubahan dan bisa di cek sendiri. Pada awal dirinya menjabat, dana dari pusat itu akan ditarik namun meyakinkan meyakinkan Kementrian untuk memberi kesempatan melakukan pembenahan.